Mindset "Keluar di Dalam Lebih Enak dari pada di Luar"

Mindset "Keluar di dalam lebih enak dari pada di luar!"
 

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan populasi lebih dari 267 juta penduduk dan luas  1,905 juta km². Ketika pebisnis melihat hal tersebut, maka Indonesia adalah salah satu pasar potensial untuk memasarkan produk atau jasa mereka.

Pasar yang potensial membuat para pelaku bisnis di Indonesia lebih mengutamakan pasar domestik dari pada pasar internasional. “Keluar di dalam lebih enak dari pada di luar” adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan hal tersebut. Biaya yang murah dan konsumen yang banyak menjadi alasan utama.  Maka dari itu para pebisnis di Indonesia berusaha untuk mengaet hati para konsumen di Indonesia dengan segala cara.

Uang sebagai tujuan utama membuat aspek yang lain menurun karena tergantung ke inginan pasar. Hal tersebut sangat terlihat dalam beberapa industry. Sehingga timbulah mindset “kenapa harus keluar negeri, di Indonesia aja kita sudah untung banyak”.

Mindset tersebut nampak di beberapa peristiwa akhir-akhir ini,  seperti perfilman Indonesia yang banyak meremake atau memanfaatkan nama besar seseorang untuk menggaet pasar Indonesia. Mengorientasikan konsumen sebagai tombak pemasaran membuat aspek cerita dalam film pun di rasa menurun oleh sebagian orang yang memiliki visi Internasional, meskipun ada juga beberapa film yang memang menanamkan idea atau gagasan cerita rasa internasional.

Main di Dalem Lebih Kerasa Nikmatnya

Di dunia olahraga pun terdapat pemikiran bahwa sukses di dalam negeri saja sudah cukup, karena pendapat yang di dapat dirasa lebih dari cukup. Baru-baru ini terdapat berita yang beredar di media internet atau media sosial bahwa banyak netizen yang membandingkan kemampuan dan kesuksesan financial pemain bola yang bermain dalam negeri (kang cooper) dengan pemain Indonesia yang bermain di luar negeri (Egy).

Di industri hiburan tanah air pun juga memiliki kecenderungan yang sama, dengan prinsip bahwa orang yang lebih banyak digosipkan atau dibicarakan oleh masyarakat maka orang tersebut akan lebih terkenal dari pada orang yang membuat debut di internasional. Jadi bukan masalah karya lagi yang utama, tapi bagaimana masalah dapat membuat seseorang  sering diliput meskipun harus dengan settingan sekalipun.

Ketika Yang Kecil Lebih Mantap

Korea selatan  memiliki luas 100.339 km2 dan 51,64 juta penduduk, hal tersebut jika dibandingkan dengan Indonesia maka masih kuran untuk hanya mencapai setengahnya. Di lain hal Korea selatan di anggap lebih maju dari pada negera Indonesia, dari segala aspek seperti; teknologi, pendidika, perfilman dan yang lainya. 

Bahkan baru-baru ini perfilman Korea selatan meraih penghargaan lewat ajang "OSCAR" yang diwakili oleh film “PARASITE” , hal tersebut juga menunjukan bahwa Korea Selatan mampu bersaing dengan negara tonggak perfilman seperti Amerika. Tak kalah mentereng, dalam hal music korea juga terkenal dan itu diwakili oleh Boyband BTS.

20 tahun yang lalu mungkin negara kecil bernama Korea selatan tak sehebat negeri samura Jepang maupun negeru tirai bamboo China. Justru dengan kecilnya wilayah mereka harus berpikiran keluar untuk melebarkan pasar mereka. Untuk itu mereka pun harus membuat produk atau jasa yang memiliki visi internasional.

Kesimpulannya adalah selama kita para warga Indonesia tidak memiliki visi keluar dan hanya puas dengan luas wilayah serta banyaknya jumlah penduduk kita, maka mungkin kita tak akan pernah menjadi negara maju.